Sabtu, 05 Februari 2011

Menuju Kebangkitan Gerakan Islam Yang Tangguh

Oleh : Anas Yusuf

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوص
(4) Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
[QS ash-Shaaf (61): 4]

Muqadimah
Runtuhnya imperium Romawi tidaklah disebabkan oleh kekuatan dari external, akan tetapi hancurnya, bangkrutnya /runtuhnya dan terpecah. belahnya imperium tersebut oleh kekuatan dari dalam (internal) yang Baling melemahkan dan tidak mendukung sate dengan yang lain seperti perebutan kekuasaan, perseteruan, persaingan pengaruh tidak seliat diantara anggota, lemahnya, persepsi mini dan vi.si organisasi./persyarikatan dakwah.

Organisasi sebagai organisme memang memiliki kurun waktu (life time) tertentu, ada yang panjang, sedang, dan pendek usianya. Mereka hancur, dicabut dari. kehidupan. Berbicara tentang organisasi yang tangguli dan sukses ditengah arus kekuatan globalisasi yang identik dengan persaingan, saga rasa makin penting karena kita sedang menyaksikan berbagai macam organisasi apakah itu Yayasan Perserikatan, Ormas, CV, Perusahaan, Harakoh, Koperasi, dan lembaga lainnya yang menjadi wadah /tempat sumber pendapatan/income hancur bergelimangan bersamaan dengan matinya orde baru. Sebab paradigma yang diberikan kepada lembaga ataupun organisasi tersebut adalah roh kematian itu sendiri yaitu bentuk keseragaman /penyeragaman azaz tunggal, kepatuhan, keta'atan berdasarkan rasa takut kepada atasan (asal bapak senang), sentralisasi kekuasaan, intimidasi dan kekerasan, pembohongan diri, penganaktirian, dan pikiran yang serba uang Berta pendewaan inateri.

Sangat logis untuk mengatakan sepanjang roh kehidupan dalam berorganisasi atau apapun namanya, sepanjang itu pula organisasi tersebut tetap hidup eksis dan bertahan, disamping faktor kualitas sumber days manusia, agar sebuah proses kebangkitan, kesuksesan menuju organisasi atau gerakan Islam yang tangguh tercapai maka ada 6 kekuatan ruh antara lain scbagai berikut:

1. Adanya Kebangkitan Ruhiyah (Ash-Showah Ruhiyah).
Kebangkitan ini akan terealisasi apabila semua anggota "'Pengelola ada kedekatan dan keharmonisan hubungan langsung dengan Allah yang senantiasa berusaha meningkatkan kualitas dan intensitas dzikir dan, amal, dan taqwa secara luas. Salah satu indikasinya adalah timbulnya perasaan menyesal manakala terlewati waktu dan peristiwa tanpa ada hasil perubahan kebaikan dan bernilai syari'ah, misalnya terlupakan membaca Qur'an, sholat tahajud, dhuha, puasa sunnah, infaq, senyum Islami, dst,kondisi ini efektif manakala kits hidup dalam nuansa amal jami' yang terkontrol (QS. 61:4 / QS. Al Ashr: 13 3).

2.Adanya Kebangkitan pemikiran (Ash-Showah Fikriyah)
Agama Islam sangat konsen terhadap ilmu. Hal ini terbukti dengan surat pertama kali turun QS Al-Alaq: 1-5 yang artinya: "Seorang muslim dituntut menjadi orang slim (berilmu secara luas baik tekstual maupun kontekstual kaffah, mufakkir (seorang pemikir karakteristik ulul albab, QS 3:190-191), sehingga seorang muslim yang produktif melahirkan pemikiran yang inovatif, kreatif, positif, Islami di tengah-tengah ants globalisasi yang carat dengan dunia persaingan, perang pemikiran /konsep/opini (ghos-7ulfikri).

3.Adanya Kebangkitan Penguasaan Konsep (Al-Athaata An­Nazhariyah).
Karma Islam adalah sebuah mabda' (ideologi/keyakinan) yang universal mencakup segala dimensi aspek kehidupan baik politik, ekonomi, militer, budaya, social, hukum, moral, perasaan, perilaku (QS.Al-Baqarah: 2: 208/85). Ketidakmampuan mamahami Islam secara sempurna secara ilmu maupun analisa, akan membuat ketidakpastian dan ketidakstabilan perkembangan organisasi tersebut. Yang menyangkut program dan target yang diharapkan. Karenanya Al-Qur'an mengisyaratkan perlu adanya sekelompok kaum dari umat-Nya untuk menekuni berbagai disiplin ilmu secara professional. (QS. 9:122/8:60).

4.Adanva Pengenalan dan Penguasaan Lapangan (AI-Wrifah Al Maidanivah).
Terkadang secara konsepsional kita menguasai, akan tetapi mentah ketika dihadapkan dengan realitas di lapangan. Kita sering menemui hambatan, kesulitan dalam. mentransformasikan. Oleh karena itu penguasaan fiqh waqi'(pemahaman dan permasalahan, karakteristiknya, sehingga akan mempermudah untuk melangkah dengan skala perioritas program (fiqh awlawiyat) persoalan. tahapan-tahapan strategi, dan ujung-ujungnya mampu mendahulukan program yang paling penting daripada muhmin (penting).

5. Adanya Kebangkitan Solidaritas Struktural (AI-Manath At­Tanzhimiyah).
Disamping dibutuhkan kebangkitan ruhiyah, pemikiran, penguasaan, konsepsional, pengenalan lapangan kalau tidak didukung oleh solidaritas struktural (organisasi yang rapi, disiplin, manajemen yang handal professional) boleh jadi impian dan cita-cita, kebangkitan itu semua pampa. Karena begitu maka pentingnya solidaritas struktural sahabat Rasulullah Sayidina Ali bin Abi Tholib, pernah mengatakan ".41haqqu bilaa nizhomin yaghlibahu albatil bini.-hoinin " suatu kebenaran yang tak terorganisir secara rapi akan dikalahkan oleh suatu kebatilan yang tak terorganisir secara rapih pula". Dan juga dalam firman Allah dalam. Surat QS. 61:4 "Sesunggauhnva Allah mencintai orang-orang yang berperang di Galan Allah dalam barisan 'k yang teratur seaan- akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun rapi dan kok-oh".

6.Adanya Kebangkitan Pergerakan (Ash-Showah A/- Harakiyah).
Seorang muslim dituntut halnya sebuah dinamo bagi sebuah mesin harus selalu hirarki, dinamis, aktif, berkreasi menyumbangkan potensinva kaffah (sempurna) dan maksimal untuk kepentingan organisasi atau lernbaga, serta kemaslahatan ummat. Sebagaimana firman Allah dalam. QS. 9:105. "Dan bek-eijalah kamu, maka Allah dan Rasul-,Vi,,a serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmit itu, (Ian kanni akan dikembalikan kepada apa yang telah kamu kerjakan ". Sebab air diamlstatis dan tidak mengalir biasanya akan bait dan tempat sarong penyakit artinya tidak n2embawa kemanfaatan.

Akhimya mari kita sama-sama bergandengan tangan, merapatkan barisan. uk.huwah Islamiyah, saling dukung, saling bantu dengan sesama untuk merealisasikan ghiroh (semangat) menuju kebangkitan ummat agar organisasi dimana kita berada akan sukses, tangguh, dan tahan banting di tengah arus dahsyat globalisasi yang penuh dengan tantangan ini. Selamat berjihad demi tegaknya syariat Islam Izzul Islam wal Muslimin. Wallahu'alarn Bush shawab.

1 komentar:

  1. Datangnya pertolongan Allah itu disyaratkan adanya pertolongan kita kepada agama-Nya. Bahkan sangat penting para aktivis yang ikhlas itu mengerahkan segala kesungguhan dan daya-upayanya, bahkan untuk melipatgandakan upayanya. Hal itu dibarengi dengan kesanggupan menanggung kesulitan, apapun bentuknya. Mereka harus menghiasi diri dengan kesabaran dan keteguhan dalam kebenaran. Mereka harus berpegang teguh dengan mabda’ (ideologi) Islam dan pada metode Rasul Saw. hingga tercapai yang mereka inginkan

    BalasHapus