Minggu, 04 April 2010

Soekarwo Beber Solusi Lumpur Sidoarjo saat Munas Tarjih Muhammadiyah

MALANG - Tak kunjung tuntasnya luapan lumpur Lapindo membuat Gubernur Jatim Soekarwo berpikir lain. Orang nomor satu di Jatim yang akrab disapa Pakde Karwo itu menggagas kawasan lumpur Lapindo menjadi wisata ekologi. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya meratapi bencana sosial tersebut, tapi memetik hikmah dari sebuah musibah.

Ide itu diungkapkan Soekarwo saat berbicara dalam forum Musyawarah Nasional (Munas) Ke-27 Tarjih Muhammadiyah di aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kampus III kemarin (2/4). Menurut dia, banyak hal yang bisa dipelajari dari lumpur tersebut. ''Lumpur seperti di Sidoarjo itu satu-satunya di dunia. Sebab, lumpurnya larut dalam air," ujar gubernur.

Karena itu, jika gagasan menjadikan arena lumpur Lapindo sebagai laboratorium ekologi terwujud, semua sekolah maupun perguruan tinggi di Jatim bisa menggiring massa menuju lokasi tersebut. Mereka bisa melihat langsung, meneliti kandungan lumpur, dan menyimpulkan apa yang sedang terjadi. ''Selama ini, masyarakat hanya menghujat. Padahal, di balik musibah, pasti ada hikmah. Apa itu, ini yang saya belum tahu," ucap dia.

Memang, lanjut Soekarwo, bencana lumpur Lapindo begitu dahsyat. Luapan lumpurnya telah merenggut ribuan rumah warga di sekitar Porong-Sidoarjo. Akibatnya, mereka terusir perlahan dari kampung halamannya. Daratan baru dengan luas puluhan hektare pun tercipta akibat bencana tersebut. Ironisnya, hingga saat ini, penyelesaian ganti rugi PT Lapindo belum tuntas. ''Ini memang sangat menyedihkan. Tapi, jangan terus disesali. Coba kalau lewat di sana, kita nikmati luapan lumpur dan kanal sungai yang mengalirkan lumpur menuju laut," katanya.

Lebih lanjut, kendati dirinya telah menelurkan konsep wisata ekologi, gubernur berkumis itu mengatakan bahwa solusi tetap harus dilakukan.

Sementara itu, Rektor UMM Dr Muhadjir Effendi yang menjadi moderator berharap agar fakta dan data yang dibeberkan Soekarwo itu menjadi masukan untuk membangun daerah masing-masing. (nen/war/jpnn/c6/agm)

Sumber:
Jawa Pos Online
www dot jawapos dot co dot id /halaman/index.php?act=detail&nid=126304

Tidak ada komentar:

Posting Komentar