Minggu, 04 April 2010

Puisi Profetik Bu Kuntowijoyo Tutup Pebahasan Pedoman Seni Budaya


Malang - Dra. Hj. Susilaningsih Kuntowijoyo. M.A. Sabtu sore (03/04/2010) didaulat Pimpinan Sidang Drs. Oman Faturahman untuk membacakan salah satu Puisi Profetik karya Prof. Dr. Kuntowijoyo menutup pembahasan Pedoman Seni dan Budaya Islam dalam Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Ke-27 di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Puisi yang dibacakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga tersebut sebagai berikut :

Sebagai hadiah malaikat bertanya,
apakah akau ingin berjalan di atas mega,
dan aku menolak karena kakiku masih di bumi,
sampai kejahatan terakhir dimusnahkan,
sampai du’afa dan mustadafin diangkat Tuhan dari derita.

Kajian Materi
Pembahasan Pedoman Seni dan Budaya Islam ini sendiri mendapat apresiasi dari para peserta Munas. Berbagai masukan diberikan peserta seperti merinci bidang-bidang seni budaya yang dibahas dan juga peringatan dari beberapa peserta yang menyatakan bahwa seni budaya yang dikembangkan jangan sampai mengandung sirik.

Dra Susilaningsih yang merupakan peserta perwakilan dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sendiri diantaranya member masukan untuk memperhatikan penggunaan istilah Kebudayaan dan seni , dimana Seni menurutnya adalah bagian dari kebudayaan tersebut.

Sebelumnya perwakilan Komisi pembahas yang berlaku sebagai penanggungjawab Ahmad Muhsin Kamaludiningrat memaparkan bahwa pembagian kebudayaan menurut Islam diantaranya Yang diakui syari’at, yang disesuaikan dengan syari’at dan 3. yang tidak bertentangan dengan syari’at.

Sementara itu menurut draft yang diusulkan komisi kepada Pleno, Karakteristik Kebudayaan dalam Islam adalah Sejalan dengan nilai-nilai al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah, meningkatkan kualitas keimanan dan al-Akhlaq al-Karima, memperhalus jiwa dan menumbuhkan rasa kemanusiaan, Meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual, dan mendorong pencerahan peradaban . (arif)

Sumber:
Muhammadiyah Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar