Rabu, 12 Januari 2011

Al-Haq (Kebenaran) Fitrah Insani

Oleh: Drs. H. AboeBakar Hasan

"Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an itu, agar masing-masing diri tidak binasa karena perbuatannya sendid. Tidak ada baginya pelindung, dan tidak pula pemberi syafaat-slain daripada Allah". (QS. Al-Anam: 70).

Al-Haq' (kebenaran ) datangnya dari Allah, sumbemya Al-Qur'an dan AI-Hadits. Karenanya, Al-Haq itu adalah sesuatu yang pasti muncul. Nabi Muhammad SAW, setelah diangkat sebagai Rasul Allah banyak menerima hujatan dan ejekan dari semua pihak. Namur di tengah-tengah gencarnya hujatan itu datang pembela (AI-Haq) bukan saja dari kalangan Islam tapi juga dari non Islam.
Michael A.Hart misalnya pads tahun 1978 menulis buku yang berjudul "The 100 a Rangking of The Most Influential Persons in History'. Dalam buku ini, Hart hendak membandingkan diantara 100 pribadi yang berpengaruh, yang pernah menghiasi sejarah dunia. Pribadi yang dikemukakan diantaranya Nabi Muhammad SAW. Issac Newton, Nabi Isa (Yesus Kristus), Budha, Confusius, dan Jengis Khan, dan seterusnya. Hart mengemukakan empat kreteria yang harusdipenuhi: (1) Orangnya memang pemah ada,
(2) Punya pengaruh pads generasi berikutnya,
(3) Prestasi (keunggulannya) terbukti, (4) Karyanya merupakan hasil pribadi.
Berdasarkan kreteria tersebut, Hart tanpa ragu menetapkan Nabi Muhammad SAW pads urutan pertama sebagai pribadi yang paling berpengaruh yang menghiasi sejarah dunia, yang kedua Issac Newton, yang ketiga Yesus Kristus dengan dua alasan:
1. Muhammad SAW didalam menegakkan agama Islam memegang rol tunggal, sedang ajaran Isa banyak dicampur tangan oleh yang lain. Hart mengatakan: "ST Paul The Main Developer of Christian Theology, it is Proselytize and The Other a Large Portion of The New Testament" (memang Isa yang memegang pokok etik dan moral Kristen, tetapi Paul-lah


sebagai penafsir utama teologi Kristen, bahkan sebagai penulis yang memasukkan ajaran baru, pada sebagian besar perjanjian baru, yang dijadikan sebagai pokok ajaran Kristen").
Muhammad SAW adalah orang yang bertanggungjawab tunggal terhadap Al-Qur'an. Urut-urutan surat yang banyak ayat setiap surat sudah diatur sejak Nabi Muhammad SAW masih hidup. Menafsirkan Al-Qur'an sebagai sumber hukum yang utama, hares melalui sumber hukum yang kedua yakni Al Hadits. Sudah tentu berdasarkan energi otak dan hati yang suci secara terpadu. Kemudian manusia dituntut untuk berijtihad untuk mengatur hidupnya didunia sesuai dengan perkembangan zaman yang terns berubah. Berlainan dengan ajaran Kristen, seperti Hart mengatakan: "No Such Detailed Compilation of The Teaching of Christ has Survived" ("Tidak ada himpunan ajaran Kristen yang begitu terperinci, yang dapat tahan lama").
Lebih lanjut Hart mengatakan: "Christianity unlike Islam was not founded by a single person, but by two people – Yesus and Paul" ("Agama Kristen tidak seperti Islam, yang ditegakkan oleh seorang melainkan ditegakkan oleh dua orang, yaitu Yesus dan Paul, sehingga kehormatannya sukardijamin").
2. Muhammad saw merupakan seorang pemimpin, tidak hanya dibidang keagamaan, tetapi juga dibidang politik keduniaan. Meskipun Muhammad SAW sudah wafat, tetapi pengaruh kontak batin (mawaddah filqurban) dengan umatnya tetap ada, melalui ajarannya. Islam pernah menguasai dua pertiga dunia, tidak lain adalah karena pengaruh ajarannya, yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah SAW.
Dalam sejarah umat manusia, memang ada panakluk dunia ialah Jengis Khan dan Monggol (Asia Tengah). Tetapi apa yang dilakukannya tidak bersifat tetap, seperti yang dilakukan Muhammad SAW, Begitu Jengis Khan meninggal, bangsa Monggol tidak terdengar lagi dalam penggung
sejarah, dan percaturan dunia politik. Adapun Nabi Muhammad SAW, kits dapat melihat dengan amat mudah bukti kebesaran beliau, bahwa kaum muslimin meliputi daerah inti (al-ma'muurah) yatiu kaum yang terbentang dari sungai nil di Mesir sampai ke Amudarya di Asia Tengah, dengan perluasan ke Banat dan Timer sejak dari Marakesh sampai Merauke. Bahkan meluas dengan pesat keseluruh permukaan bumf, dengan jumlah 1,5 milyar. Itu yang nampak dimata. Sedangkan yang tidak tampak, Nabi Mummmad SAW mewariskan agama yang oleh Voltair disebut agama yang alami. (artinya wajar, tidak dibuat-buat), sifatnya universal. Sebab agama Islam cocok, muthabiq dengan fitrah manusia dan dengan undang-undang Illahi yang berlaku pada dirinya.
Tapi bagaimana dengan Jengis Khan? Meskipun dia sebagai penakluk dunia, tetapi bekasnya tidak tampak, kecuali cerita tentang kemenangan militernya, dan catatan hitam tentang kekejamannya dalam buku-buku sejarah.
Apa sebabnya? Menurut Marshall G. Hodgson, sejarawan yang ahli dalam peradaban mereka Muhammad SAW menaklukkan manusia. demi membebaskan mereka dari belenggu kebodohan, dari kegelapan dan keterbelakangan, Sedangkan Jengis Khan, justru menghancurkan peradaban manusia, dan mengumbar nafSL! kekejaman.
Lebih dari itu Muhammad SAW memiliki, sumber hukum, ayat al-Qur'an dan al hadits, dengan anjuran untuk berlaku adil, dan berbuat kebajikan melarang berbuat jahat dan permusuhan.
Bagaimana dengan Jengis Khan ? Adapun Jengis Khan, memiliki alat pembunuh yang kejam, berbudi kasardan berhati bengis.
Sewaktu umat Islam sedang mencapai puncak kejayaannya, datanglah Jengis Khan dari arch utara, menaklukkan umat Islam dengan memporak–porandakan kota Baghdad dan peradabannya tanpa ampun. Ratusan ribu kitab



(yang dikarang dan diterjemahkan oleh pem- pemikir Islam ratusan tahun dibuang ditengah-tengah sungai Dajla, sehingga air sungai jernih itu, berwarna biru
Tidak berselang lama, giliran ummat Islam menaklukkan penyerbu bengis dan kejam dari Monggolia itu. Bukan dengan pedang dan kebencian, tetapi dengan Al-Qur'an, iman, akhlakul kaarimah dan cinta kasih. Dengan Rahmat Allah Maha Kuasa, pengikut raja yang bengis dan kejam dari Monggolia itu akhirnya masuk Islam secara serentak.
Itulah contoh keunggulan akhlakul kaarimah dan cinta kasih, diatas kebengisan dan kekejaman, betapaplin perkasanya mereka. Dan itulah, arti diutusnya Nabi Muhammad SAW, sebagai rahmatan lil-alamiin. Make tidaklah sia-sia, contoh kelembutan perilaku Rasulullah, seperti diungkapkan dalam AI-Qur'an yang artinya: "Adalah sebagai rahmatAllah (kepadamu, ya –Muhammad), bahwa engkau bersikap lemah-lembut terhadap mereka. Kalau sekiranya engkau berbudi kasar dan berhati bengis, tentulah mereka akan lari dari sekelilingmu.. Sebab itu maafkanlah mereka, dan mohonkanlah ampun bust mereka ". (QS. Ali-Imran: 159).
Dengan demikian, rahmata lil-alaamin, bukan seperti semboyan kaum komunis: "samarata samarasa tetapi berakhir dengan diktator ploletariat, yang menginjak-injak harkat dan mertabat manusia. Rahmatan lit-alamin, bukan seperti demokrasi liberal yang memupuk kebebasan pribadi tanpa betas (struggle for life), tetapi berakhir dengan 'suvival of the fitter ('siapa kuat siapa diatas, siapa lemah jatuh hancur"). Rahmatan lil-alamin, bukan seperti semboyan bangsa Prancis: liberty, egality, fraternity (kemerdekaan, persamaan, persaudaraan), tetapi bangsa jajahannya dijadikan bangsa budak dan bangsajongos.
Negara-negara yang kita rebut diatas, menamakan dirinya kampium demokrasi, termasuk
Amerika yang pernah menjajah Philipina. Dilihat dari kenyataan itu, demokrasi memerlukan unsur-unsur clasar sebagai peradigma. Unsur¬unsur seperti itu, ada di dalam Islam:
1.1slam adalah agama hokum, sehingga Islam mengenal obyektivitas dalam melihat sesame manusia.
2.Semua manusia menurut Islam diletakkan dalam posisi yang same dihadapan kekuasaan Tuhan yang Maha Besar.
3.Hanya hal-hal; yang mulia yang dianjurkan Islam, seperti: berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kerabat, melarang berbuat keji, dan berbuat jahat, dan permusuhan (QS. An- Nahl: 90).
Oleh karena itu, landasan pertumbuhan diri yang paling utama dan valid menurut Islam adalah mengikatkan "aqidah tauhidullah" iman kepada ke-Esaan Allah "lea ilaaha ilallah" merupakn mainstream – arus utama bins diri yang Islami. Iman berfungsi sebagai pisau analisa untuk memahami dan menegakkan kehendak Tuhan. Itulah yang diperingtkan wahyu Illahi. Friman Allah yang artinya: "Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an itu, agar masing-masing diri tidak binasa karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung, dan tidak pule pemberi syafaat-selain daripada Allah". (QS. Al-An'am: 70).
Mengapa manusia dituntut, agar mengikuti petunjukAl-Qur'an? Karena akal pikiran manusia sangat terbatas, sehingga tidak mampu memecahkan seluruh masalah yang maujud. Sebagaimana Allah SWT menjelaskan "Dan tidaklah kamu diberikan ilmu pengetahuan, melainkan sedikit.'(QS.A1-1sra'., 85).
. Karena itu akal masih memerlukan bimbingan dan petunjuk Al-Our'an an As-Sunnah sebagai'sumber kebenaran".
Semoga Allah selalu - menunjukkan kita kepada jalan yang lampang-!urns. Wallahu a7am bish-shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar