Rabu, 28 April 2010

Ibadah Tak Boleh Lepas dari Prinsip


Sejumlah 200 orang dosen dan karyawan mengikuti pengajian rutin yang kembali digelar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (24/4). Dalam kesempatan kali ini Muhammad Muqodas dari PP Muhammadiyah, hadir sebagai penceramah dengan membawakan tema ibadah.

Muqoddas mengawali pengajian dengan mengutip berfirman Allah dalam Q.S. Adz Dzaariyat: 56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah (mengabdi) kepadaKu.” Ayat Makkiyah ini menjawab beberapa pertanyaan kita mengenai penciptaan manusia; yaitu mengapa Allah menciptakan kita dan bagaimana kedudukan kita di mata Allah. Manusia, dalam Al Qur’an disebut dengan istilah “insaan” yang berarti satu, makhluk yang tampak. Namun tidak sebatas itu, insan juga mengandung arti keharmonisan. Jika manusia sifatnya bisa dilihat (tampak), maka jin merupakan kebalikannya, karena sifatnya yang tidak tampak.

“Dalam Islam, ibadah tidak boleh lepas dari prinsip-prinsip. Prinsip yang pertama ialah kemurnian tauhid, artinya bersih dari khurafat dan syirik,” kata Muqoddas. Hal ini sesuai dengan Q.S. Al Anbiyaa:25 yang artinya “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". Allah tidak akan mengampuni manusia yang menyekutukanNya. Prinsip yang kedua adalah membebaskan manusia dari ikatan-ikatan tempat atau kependetaan. Artinya, dalam Islam, seorang muslim dapat berdoa dan beribadah dimana pun tak lepas dari syarat kesuciannya. (zpd/trs)

Sumber:
Universitas Muhammadiyah Malang
www dot umm dot ac dot id /news.php?c=1302&archive=&more=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar