Jumat, 02 April 2010

Pak De Karwo Berbagi Resep Pelayanan Umat dengan Ulama Muhammadiyah

Malang – Gubernur Provinsi Jawa Timur, Soekarwo yang sering dipanggil Pak De Karwo Jum’at (02/04/2010) berbagi pengalaman bagaimana model pelayanan yang dilakukannya sebagai Gubernur Jawa Timur khususnya berbagai program meningkatkan kesejahteraan masyarkat Jawa Timur di Aula BAU UMM dalam acara Munas Tarjih ke 27 Muhammadiyah.

Sukarwo memaparkan bagaimana strategi Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui program Jalin Kesra atau Jalan Lain Menuju Kesejahteraan yang memfokuskan pada pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan. Sukarwo menerangkan strateginya adalah memberi alat produksi kepada yang miskin, memberdayakan dan memberi jaminan modal kepada Usaha Kecil dan Menengah, serta merevitalisasi industri yang sudah berumur tua.

Menurut Sukarwo, Muhammadiyah yang diakuinya sangat berpengalaman pada sektor Pendidikan dan Kesehatan juga memperhatikan upaya pengentasan orang miskin seperti yang diungkapkan ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Prof. Syamsul Anwar sebelum pemaparan Sukarwo yaitu Majelis Tarjih dan Tajdid yang ingin memaksimalkan peran agama dalam memberikan pelayanan dan kesejahteraan Masyarakat, karena ini inti gerakan Muhammadiyah sejak dilahirkan oleh Kyai Dahlan sebad yang lalu.

Titik Kemiskinan di Jawa Timur
Sukarwo menjelaskan bahwa permasalahan orang miskin akan diambil alih provinsi sepenuhnya. Orang miskin itu biasanya mereka melakukan Tumpangsari di hutan. “Mereka sangat miskin, di daerah Bondowoso, ada kecamatan pakem, yang paling banyak penduduk sangat miskinnya” katanya. “Mereka Tumpangsari di Hutan, kalau disana ada airnya sedikit kami bantu bebek, bisa kita kasih lele, dan kami juga sudah menyiapkan 1260 pendamping untuk pembantu mereka.” kata Sukarwo.

Di Ponorogo, Karangpatihan, Kecamatan Mbalong juga ada desa yang sangat miskin, menurut Sukarwo. “Semua miskin, banyak yang idiot, karena mereka melakukan insest.” kata Karwo. (arif).

Sumber: Muhammadiyah Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar