Malang – Prof. Dr. Yunhar Ilyas bersama dua ketua PP yang lain, HM Muclas Abror dan Drs. Muhammad Muqoddas, MAg mendampingi pleno kedua Musyawarah Tarjih (Munas) ke-27 di Aula Biro Administrasi Umum (BAU) Kampus Univ. Muhammadiyah Malang. Dalam acara penutupan yang digelar setelah berakhirnya Pleno kedua yang berakhir hingga Ahad dini hari, (04/04/2010) Yunahar yang merupakan ketua PP Muh yang mengkoordinasi Majelis Tarjih dan Tajdid ini menyampaikan Khutbah Ikhtitamnya.
Dalam Khutbah tersebut, Yunahar mengusulkan bahwa ada baiknya Munas Tarjih ke depan diadakan setahun sekali, selain untuk merespon perkembangan yang begitu cepat, menurut Yunahar juga akan berguna bagi kaderisasi kader Muhammadiyah yang mampu mentarjih. “Banyak bapak-bapak Tarjih yang sudah sangat sepuh, salah satu kaderisasi adalah dengan terjun langsung.” paparnya. “Kalau bisa tiap tahun kita munas, kalau kita fokus pada Munasnya saja, kita bisa tiap tahun. Kalau kita memakai kampus, atau tempat kita sendiri, biaya tidak akan mahal “ lanjutnya. “Semakin sering kita Munas seperti ini, semakin sering melakukan perdebatan yang arguentatif, dan diikuti kader kader baru, semakin mudah mendapatkan kader.” lanjutnya lagi.
Wujud Manhaj Tarjih
Yunahar juga mengapresiasi perjalanan perdebatan dan diskusi didalam Munas yang menurutnya merupakan gaya khas Muhammadiyah yang sesuai Manhaj yang dianut Muhammadiyah, selalu kembali ke Al Qur’an dan Hadis, tidak terikat dengan masa lalu, dan berorientasi ke kedepan.
“Kalau kita melihat dinamika pemikiran dalam diskusi yang muncul, kalau saya bandingkan tahun 95 dahulu pada Munas di Aceh, menurut sunggu berbeda sekali. Waktu itu para peserta Munas menggunakan akal pikiran saja, dalilnya terserah Majelis Tarjih pusat. Sekarang semua sudah sangat piawai menggunakan dalil-dalil. “ kata Yunahar.
“Harapan kita, sebelum Muktamar Seabad Muhammadiyah keputusannya sudah ditanfidzkan. Karena kalau semua di bukukan, Himpunan Putusan Tarjih (HPT) nya bisa empat jilid, tiak sekedar satu jilid seperti sekarang ini” lanjutnya. (arif)
Sumber: Muhammadiyah Online
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam terwujud Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar